Langsung ke konten utama

Kedai baru ramai , dipaksa tutup - Kenapa?

Kedai baru ramai, dipaksa ditutup - kenapa?












Surabaya adalah kota dimana anda bisa menemukan 

berbagai jenis kuliner dan aneka makanan unik serta enak di setiap harinya. Salah satunya yang sudah kerap didengar oleh telinga masyarakat Surabaya bahkan oleh beberapa pejabat pejabat daerah sekalipun adalah Taman Bungkul. Tapi kali ini berbeda,  kedai yang baru hype dan banyak di datangi anak muda bahkan sampai kehabisan tempat duduk.

 

Mungkin untuk anak kampus di kota Surabaya, terlebih yang ada di wilayah Selatan pernah mendengar atau bahkan menjadikan tempat yang satu ini sebagai space nongkrong mereka apalagi buat ngerjain tugas. Semoga Sukses adalah nama kedai ini, kedai ini sukses dalam mengusung tema gaya bangunan era 90-an. Beberapa ornamen gaya retro jadul dan chinese tertempel di beberapa sisi serta pilihan interior yang cocok dan menyatu dengan tema oriental lawas. Seperti , kalender lawas, foto jadul, kertas kertas usang dan beberapa perabotan rumah tangga jadul. Musik yang sempat terkenal diera 90-an yang diputar setiap saat juga menambah vibes yang berbeda saat dikedai ini.











Di belakang komplek Universitas Negeri Surabaya kampus Ketintang, tepatnya di jalan Ketintang selatan nomor 63, Karah, Kecamatan Jambangan, Surabaya. Jadi gak heran kalau di kedai ini di dominasi oleh mahasiswa Universitas Surabaya, apalagi menu andalannya adalah mie rantau. Sesuai dengan namanya yang related dengan kehidupan anak rantau. Kedai ini buka setiap hari, pukul 08:00 - 23:00 WIB. harga makanan dan minumannya pun sangat ramah di kantong terutama bagi kaum mahasiswa. Minuman dibanderol mulai dari Rp6.000 saja. Untuk camilan mulai dari Rp12.000. Lalu menu makanan mulai dari Rp12.000. Karena hal ini, tak sedikit juga muda mudi diluar daerah Surabaya Selatan yang kerap mampir kesini untuk menikmati hidangan dan vibes yang ada dikedai ini. 


Tapi sayangnya kedai ini tidak diterima dengan baik oleh masyarakat di lingkungan sekitar akhir akhir ini. Sang pemilik kedai ini , Tri Anggara mengaku heran dan kaget apa sebenarnnya yang di permasalahkan oleh warga setempat. Yang jelas, Anggara mengaku bingung ketika usahanya yang sedang ramai, tiba-tiba diminta untuk tutup.








Bahkan warga setempat sempat melakukan pengaduan ke pemerintahan daerah. Anggara kaget karena masalah ini dibawa ke pemerintahan , padahal awal mula pertemuan pertama di keluharan Anggara sempat dituduh bahwa kedainya adalah tempat miras bagi muda mudi. Tapi satu persatu tuduhkan mampu dia patahkan. Bahkan konteks yang dibahas kelurahan melebar sampai kemana mana. Karena ramainya kedai ini,  fasilitas umum (fasum) daerah juga menjadi tempat parkir karena tempat parkir dari kedai ini sendiri sudah overload. Hal ini juga menjadi permasalahkan yang dilontarkan kelurahan. Anggara juga berniat menyewa fasum tersebut tapi ditolak mentah mentah oleh keluarahan, padahal kalau dipikir pikir lagi ini bisa menjadi pemasukan untuk keperluan umum dusun tersebut. 

 

Dulu sebelum kedai ini rame tidak ada tuduhan tuduhan ataupun tekanan untuk menutup kedai ini , ujar Anggara. Lalu Anggara mengajukan perpanjangan kedai ini 4 bulan kedepan untuk di izinkan buka karena dia mengaku ada beberapa kontrak brand yang sudah bekerja sama dengan kedai ini. Hal ini juga sempat viral di beberapa akun tiktok yang beropini untuk datang ke kedai ini sebelum kedai ini resmi di tutup, alasannya agar tidak ketinggalan vibesnya nokrong di kedai ini. Karena itu kedai ini semakin ramai dan dikenal banyak masyarakat Surabaya apalagi usai penerimaan mahasiswa baru. 

 

 

 

~ Miftahul Firmansyah ( 23041184069 ) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dari Kesalahan Menjadi Pelajaran Berharga “Kisah Edo Setiawan”

  Dari Kesalahan Menjadi Pelajaran Berharga “Kisah Edo Setiawan” Kesalahan adalah bagian dari sebuah kehidupan, dari kesalahan-kesalahan terdapat Pelajaran berharga yang dapat membentuk pribadi yang lebih bijak dan sukses di masa depan. Inilah kisah Edo Setiawan, seorang mahasiswa yang telah membuat kesalahan selama menjadi mahasiswa, dan bagaimana pengalaman tersebut membuat dirinya termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Edo Setiawan, seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi UNESA 2023 pernah membuat kesalahan selama kuliah. Edo Setiawan sering menunda-nunda mengerjakan tugas kuliah sehingga Edo setiawan merasakan dampak dari kesalahannyan. Kebiasaan Menunda-nunda sudah sering dilakukan Edo Setiawan sejak menduduki bangku SMA. “kebiasaan ini sering saya lakukan sejak menduduki bangku SMA karna faktor lingkungan di sekolah, banyak teman-teman saya yang menunda-nunda tugas sekolah dan lebih mementingkan ngopi di warung.” Ujar Edo Setiawan dalam menceritakan pengalamanny...

"Menembus Batas: Inspirasi Mahasiswa yang Memperjuangkan Kesempatan Kuliah"

  Dalam kehidupan ini, perjuangan seringkali menjadi kunci untuk mencapai hasil yang diinginkan. Meskipun tantangan dan rintangan mungkin menghalangi jalan, kisah-kisah inspiratif tentang perjuangan hidup yang akhirnya membuahkan hasil menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang. salah satu kisah inspiratif adalah tentang mita mahasiswa universitas negeri surabaya yang memperjuangkan melanjutkan menempuh pendidikan lebih tinggi. kisah di mulai dimana mita yang saat itu masih duduk di bangku kelas 12 semester dua yang berpikir untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi dimana ketika pemikiran tersebut tanpa sepengetahuan orang tua. Saat itu mita merasa takut memberatkan orang tua serta takut tidak setuju, Dikarenakan pada saat itu kondisi keuangan yang sedang tidak stabil Begitupun mita yang saat itu menjadi anak pertama yang tentu membuat mita harus berpikir lagi. Orang tua mita berharap setelah anak nya lulus smk mita bisa langsung bekerja, Sampai akhirnya mita menberanikan ...

MARAK E-COMMERCE, OFFLINE SHOP SEPI PEMBELI

SIDOARJO, 12/09/2023 Di tengah era digital saat ini toko online menjadi sangat popular karena sudah banyak orang yang menggunakan dan mendapatkan dukungan sebagian besar dari masyarakat. Keberadaan online shop mengancam eksistensi offline shop. Online shop biasanya dapat diakses melalui berbagai platform media sosial seperti TikTok, Instagram, WhatsApp, Facebook serta aplikasi belanja online seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, Blibli, dan lain sebagainya. Kehadirannya menjadi pilihan masyarakat yang hendak berbelanja berbagai jenis kebutuhan. Tidak heran jika kondisi ini memberikan pengaruh yang cukup besar bagi pelaku usaha toko-toko offline. Khoironi merupakan salah satu pemilik Toko Sultan Collection di daerah Kalidawir, Tanggulangin-Sidoarjo. Ia mengatakan bahwa semakin banyaknya toko online saat ini memberi pengaruh yang cukup besar baginya. “Sekarang apa-apa serba online mbak jadi banyak orang-orang yang lebih memilih belanja online daripada offline tinggal menunggu dirumah nanti...